Nama :
Lawrence Adam
Lahir :
Probolinggo, 11 Juni 1908
Meninggal :
Surabaya, 15 Mei 1942 (32 tahun)
Posisi :
Tinggi/ Berat :
Karir klub :
1927 HVV Den Haag
1927-1933 Grasshoppher Club Zurich
1933 HVV Den Haag
Timnas :
1929 Swiss (1 caps/ 0 gol)
1930-1931 Belanda (11 caps/ 6 gol)
Kabar Berita :
1 Kabar Wikipedia :
Lawrence "Law" Adam (lahir 11
Juni 1908 – meninggal 15
Mei 1941 pada umur 32 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Belanda. Ia lahir di Probolinggo, Hindia Belanda dan meninggal di Surabaya, Hindia Belanda.
Adam memulai karir sepak
bolanya untuk HVV Den Haag di Belanda. Pada usia 19 tahun, ia
memulai studinya di Zurich, di mana dia bermain
untuk Grasshopper-Club
Zürich.
Dia melakukan debut untuk Swiss dalam pertandingan melawan Austria pada tahun 1929. Tim seepak bola Belanda mengunjungi Swiss setahun kemudian, dan Adam
diundang untuk bermain untuk negara asalnya, Belanda. Swiss memenangkan
pertandingan 6-3. Law Adam bermain sebanyak sebelas pertandingan untuk Belanda
dan mencetak enam gol. Dia mencetak dua gol dalam kemenangan 2-0 Belanda atas Jerman di Düsseldorf pada 1932.
Pada musim semi tahun
1933, Adam kembali ke HVV Den Haag, tapi masalah jantung memaksanya untuk
mengakhiri karirnya beberapa bulan kemudian, pada usia 24. Dia meninggal pada
tahun 1941, pada usia 32, saat pertandingan persahabatan antara klub sepak bola
Thor dan Anasher di Surabaya, Hindia Belanda. Adam mencetak
dua gol dan tiga assist yang diberikan selama pertandingan dan meninggalkan
lapangan di menit kedelapan babak kedua, dengan tangan di dada. Wasit WA
Lambeck menulis tentang kematian Adam di majalah De Scheidsrechter. Dia
teringat saat bertanya pada Adam apakah itu serius dan Adam menjawab:
"Tidak, tapi jantungku bermain lagi dan mereka dapat memimpin dengan
bagus, jadi saya bisa berpakaian sekarang."[5] Lambeck melanjutkan:
"Ketika aku memasuki ruang ganti setelah peluit akhir, Adam di meja pijat,
terlihat pucat. Semua dokter dan spesialis jantung segera dipanggil, mencoba
untuk menghidupkan kembali roh dengan memberinya suntikan di daerah jantung.
Setengah jam kemudian , mereka tidak bisa memungkiri kematian"
2 Kabar Sepakbolanda :
Indonesi harus
bangga! Karena penemu gocek maut ala Ronaldo, CR7, Messi, Robinho adalah
pemain bola kelahiran Probolinggo. Namanya Law Adam, peletak sejarah
sepak bola dunia.
Sepakbolanda kerap berdecak kagum ketika menyaksikan Christiano Ronaldo, Lionel Messi dan juga Robinho beraksi dengan gaya khas mereka mengelabuhi lawan dengan gaya pedalada.
Sepakbolanda kerap berdecak kagum ketika menyaksikan Christiano Ronaldo, Lionel Messi dan juga Robinho beraksi dengan gaya khas mereka mengelabuhi lawan dengan gaya pedalada.
Setelah mengadakan penelitian media cetak dan di arsip di Belanda, akhirnya Sepakbolanda bisa menyimpulkan bahwa yang pertama kali mempertontonkan gaya scissors atau gunting itu adalah pemain sepak bola kelahiran Probolinggo Jawa Timur.
Namanya Lawrence "Law" Adam (11 Juni 1908). Ia pindah dari Probolinggo ke Belanda pada usia remaja. Di negeri barunya ia gabung dengan kllub H.V.V. Den Haag. Di sanalah ia mempertontonkan gerakan dribbling scissors seperti yang sekarang sering dilakukan banyak pemain kelas dunia. Karena gerakannya yang menakjubkan dan menarik perhatian, pemain keturunan Belanda Indonesia ini sempat menjadi rebutan timnas Swiss dan Belanda.
Paspor Ganda
Pemuda Probolinggo ini mungkin pesepakbola pertama yang memiliki paspor ganda dan memperkuat timnas senior dua negara berbeda dalam dua tahun berturut.
Satu kali ia memperkuat timnas Swiss lawan Austria, 27 Oktober 1929 di stadion Wankdorf Bern, dalam turnamen antar negara Eropa Tengah. Padahal Swiss terkenal sangat ketat bemberikan paspor kepada orang asing.
Mendengar ada warganya jadi bintang di
negara lain, KNVB langsung menuntut agar dia main untuk timnas Oranje.
Akhirnya Law Adam memperkuat timnas Belanda sebanyak 11 kali. Sebelum
akhirnya mundur karena alasan kesehatan. Pertama 02-November 1930 sampai
22-Januari-1933.
Walaupun
sekarang gerakan “Adam the Scissorman” itu memiliki penamaan beragam:
step over, pedalada, Denílson, atau scissors, tetapi sejatinya gerakan
itu pertama kali dipertontonkan Law Adam di klub H.V.V. Den Haag sejak
1929.
Gerakan itu kemudian ditiru oleh legendaris Ajax Amsterdam, Piet Keizer di era 1970an dan pemain-pemain dunia seperti Ronaldo dari Brasil di era 1990an, dan juga Denilson serta Robinho yang menyebutnya gerakan pedalada.
Gerakan itu kemudian ditiru oleh legendaris Ajax Amsterdam, Piet Keizer di era 1970an dan pemain-pemain dunia seperti Ronaldo dari Brasil di era 1990an, dan juga Denilson serta Robinho yang menyebutnya gerakan pedalada.
Perincian tentang gerakan scissors Law Adam disampaikan Max G. Colthoff, mantan pemain junior klub H.V.V. tahun 1930an:
“Saya melihat Adam menggerakan kaki kiri memutar, lawan arah jarum jam. Sambil bola menggelinding, kaki kirinya melingkar di atas bola dari sebelah kanan. Dikarenakan putarannya dari dalam ke luar, lawan terkecoh mengikuti arah kaki. Saat itu Law bisa melewati penjaga dengan menendang bola dengan kaki kanannya. Musuhnya terkecoh karena ia tidak melihat bola, tetapi gerakan tubuh. Ini selalu terjadi di posisi kanan luar. Penjaga lari ke kiri dan Law lolos ke sebelah kanan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar