Nama
Lengkap : Indra Kelana Nasution
Lahir:
Medan, 15 Juni 1996
Pendidikan:
-SMA Kelas I SMA Said Naum Jakarta Pusat
-Indonesian Football Academy (IFA)
Alamat:
Jalan Karya Jaya, No. 9 Medan
Orangtua:
- Alm. Rusli Nasution (bapak)
- Sukisni (Ibu)
- Sukisni (Ibu)
Tinggi/Berat
Badan: 178 Cm/65 kg
Prestasi:
-2006/2007-Juara saat membela SSB Medan Soccer School, Antar-SBBdi SSB Patriot
-2009-Runner-up saat membela SSB Medan Soccer School, Piala Menegpora.
-2009-Juara II bersama Timnas U-14 di Malaysia-(2 Gol)
-2010-Juara bersama IFA di Piala Menegpora International (3 Gol)
-2010-Runner up bersama IFA Piala Nike di Jabar (4 Gol)
-2010-Topskor Jakarta International Tournament (5 Gol)
-2011-Timnas AFF U-16 di Laos (2 Gol)
-2011-Juara bersama Timnas U-15, Piala Pelajar Asia di Thailand
-Topskor Piala Pelajar Asia U-15 (7 Gol)
-Most Valuable Player Piala Pelajar Asia U-15
-2006/2007-Juara saat membela SSB Medan Soccer School, Antar-SBBdi SSB Patriot
-2009-Runner-up saat membela SSB Medan Soccer School, Piala Menegpora.
-2009-Juara II bersama Timnas U-14 di Malaysia-(2 Gol)
-2010-Juara bersama IFA di Piala Menegpora International (3 Gol)
-2010-Runner up bersama IFA Piala Nike di Jabar (4 Gol)
-2010-Topskor Jakarta International Tournament (5 Gol)
-2011-Timnas AFF U-16 di Laos (2 Gol)
-2011-Juara bersama Timnas U-15, Piala Pelajar Asia di Thailand
-Topskor Piala Pelajar Asia U-15 (7 Gol)
-Most Valuable Player Piala Pelajar Asia U-15
Sekilas
Indra :
Prestasi membanggakan ditorehkan timnas U-15 di
ajang Piala Pelajar Asia yang berlangsung di Thailand 2011. Indonesia meraih
juara, usai menaklukkan tim tuan rumah Thailand 2-1. Tidak hanya menggondol
gelar juara, tapi juga menyabet empat gelar bergengsi lainnya, yakni Topskorer
dan Most Valuable Player (MVP), tim Fair Play, dan Penjaga Gawang Terbaik.
Kemenangan yang dirasa menjadi oase di tengah kekalahan beruntun timnas senior di Pra Kualifikasi Piala Dunia 2014 ini, sangat dimaknai oleh Indra Kelana Nasution. Pemain ini langsung membawa pulang dua piala yang diraihnya, sebagai topskor dengan tujuh golnya selama Piala Pelajar Asia dan MVP ke kampung halamannya di Medan. Ketujuh gol yang dicetak Indra, bersarang ke gawang Vietnam (2 gol), Filipina (3 gol) dan Brunai (2 gol).
Indra telah kembali ke Medan, sejak Selasa (13/9) sore, usai kepulangan tim dari Thailand. Indra yang ditemui usai siaran live di salah satu televisi swasta di Medan, Rabu (14/9), masih tampak canggung. Bungsu dari tiga bersaudara ini, mengaku, masih belum bisa percaya bisa memegang dua piala sebagai catatan prestasinya.
“Saya hanya bermain sebaiknya dengan semangat bersama tim. Jadi sama sekali enggak sangka bisa jadi pencetak gol terbanyak, Indonesia juara dan saya juga terpilih sebagai pemain terbaik,” ujarnya didampingi pelatih SSB, Medan Soccer School, Syahriful. SSB ini adalah tempat kali pertama, Indra menimba ilmu sepakbola sejak kelas V sekolah dasar (SD).
Sampai di Medan, Indra mengatakan menjumpai keluarganya dan malamnya langsung menginap di rumah pelatih SSB-nya, Syahriful. “Saya ingin istirahat dulu, tapi besok saya sudah latihan lagi, bersama SSB Medan Soccer School, biar tetap jaga kondisi,” tambahnya.
Sejak kecil, penggemar Bambang Pamungkas ini menjadikan si kulit bundar sebagai masa depannya. “Saya suka, dan kebetulan almarhum bapak juga suka sepakbola. Jadi masih SD, saya didukung jadi pesepakbola dan dimasukkan ke SSB di dekat rumah,” ungkapnya.
Keseriusannya berbuah manis. Setelah selalu menjadi andalan lini depan SSBnya di segala turnamen di Medan dan Sumatra Utara, Indra mencoba peruntungan lebih besar dengan mengikuti seleksi skuad timnas U-14 yang digelar di Stadion Teladan 2009. Saat itu, seleksi yang dilaksanakan Pengprov PSSI Sumut, Indra terpilih bersama dua pemain lainnya untuk ke Jakarta.
“Sampai di Jakarta, kami diseleksi lagi, dan kemudian saya sendiri yang terpilih lalu saya dimasukkan ke IFA (Indonesiaan Football Academy),” timpalnya.
Selama di IFA, Indra juga harus rela meninggalkan keluarganya di Medan dan kemudian juga pindah sekolah ke Jakarta. “Di sana (IFA) semua serba disiplin, baik jam keluar, makan dan latihan. Awalnya ya susah meninggalkan orangtua, tapi mereka mendukung saya, jadinya saya juga semangat,” tukasnya.
Pencapaian yang sudah diraihnya hingga usia 15 tahun, diakui Indra tak ingin dirasakannya sebagai ‘kepuasaan’. “Masih banyak yang harus saya lakukan. Saya mau masuk timnas di jenjang umur selanjutnya sampai senior, dan berharap masih tetap bisa membela Indonesia,” jelasnya.
Syahriful, menambahkan, pencapaian Indra adalah hasil kerja keras. “Saya ingin dia tetap berlatih dengan baik, dan jangan cepat puas. Walau kami akui, sejauh ini, baru Indra, satu-satu anak didik kami yang bisa masuk timnas, yang lainnya hanya di klub liga Indoenesia. Saya ingin dia jadi pemain yang rendah hati,” pungkas mantan pelatih Penajam Medan Jaya dan PSSA Asahan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar